Senin, 18 Januari 2010

makalah kimia pangan

BAB I
PERMASALAHAN

Makalah mengenai “pengembang” terkhusus dalam bidang pangan ini akan membahas jenis-jenis pengembang dalam makanan, bagaimana prinsip kerja dari bahan tersebut sehingga dapat membuat makanan menjadi mengembang. Dalam kehidupan sehari-hari kita hanya melihat bahan baku pembuatan kue adalah tepung terigu, gula, margarin, telur, susu dan bahan pengisi seperti cokelat, keju, vanila, dan seterusnya. Tak banyak yang tahu bahan tambahan pada sepotong kue. Kalaupun tahu, tak banyak yang paham unsur pembentuk bahan pengembang kue tersebut, sejauh mana peranan pengembang tersebut sehingga dapat membuat makanan menjadi mengembang. Dalam kehidupan terkadang banyak masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga yang menganggap bahwa baking soda dan backing powder itu sama. Namun pada kenyataannya kedua bahan pengembang ini berbeda. Inilah juga salah satu yang akan kami bahas dalam makalah kami mengenai perbedaan antara baking soda dan baking powder, produk kue yang mana yang menggunakan bahan pengembang ini. Seperti yang kita ketahui bahwa bahan pengembang merupakan zat aditif, timbul pertanyaan bagi kami, apakah bahan pengembang juga mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan, seperti zat-zat aditif yang lain? Selain disini kami melakukan penelitian sederhana di tiga Sekolah Dasar, yang kami teliti adalah jenis-jenis pengembang apa saja yang para penjual jajanan pakai, terutama pemakaian baking soda atau baking powder yang selama ini banyak masyarakat yang menganggapnya sama. Hal – hal demikian inilah yang akan kami ulas pada makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengembang adonan merupakan salah satu zat aditif makanan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk memantapkan bentuk dan rupa hasil pengolahan.
Bahan pengembang adalah bahan tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue yang berfungsi untuk mengembangkan adonan supaya adonan menggelembung, bertambah volumenya, demikian juga pada saat adonan dipanggang dapat lebih mengembang. Jika bahan pengembang dicampurkan kedalam adonan maka akan terbentuk gas karbon dioksida, gas inilah yang kemudian terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang dihasilkan semakin lama akan semakin banyak.
Bahan pengembang adonan dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi atau starter.
b. Bahan pengembang kimiawi: soda kue, baking powder, VX, sodium alumunium fosfat, atau monocalcium fosfat , garam asam K-tartrat, Na-aluminiumsulfat, glukano-δ-lakton.
A. Bahan Pengembang Mikroorganisme
Selama ini banyak orang yang memiliki anggapan salah bahwa khamir sama dengan ragi. Pengertian tersebut disebarkan oleh orang-orang yang tidak mengerti secara mendalam tentang mikrobiologi. Ragi, atau dalam bahasa Inggris disebut starter, merupakan inokulum yang ditambahkan ke dalam suatu substrat sehingga substrat tersebut akan berubah, atau mengalami fermentasi. Pada umumnya, ragi yang digunakan oleh orang Indonesia untuk membuat makanan fermentasi, seperti tape dan tempe, mengandung lebih dari satu jenis mikroorganisme, baik khamir, kapang, maupun bakteri. Khamir, atau yeast dalam bahasa Inggris, adalah mikroorganisme uniseluler yang masuk ke dalam Kingdom Fungi. Anggota kingdom tersebut lainnya yang membentuk jaringan hifa (miselium) disebut kapang (mould), sedangkan yang membentuk badan buah (fruiting body) yang terlihat jelas oleh mata disebut cendawan (mushroom) (Miftahul. 2009).

Menurut Nuri Andarwulan (2009), ada tiga jenis ragi yang umum dikenal, yaitu:
1. Ragi tapai yang berbentuk padatan bulat pipih berwarna putih.
2. Ragi roti berbentuk butiran.
3. Ragi tempe berbentuk bubuk.
Ragi roti dan ragi tapai mengandung khamir yang sama yaitu saccharomices cerevisiae. Bedanya ragi tapai dibuat dengan penambahan bumbu-bumbu dan mikroorganisme lain, sehingga tidak hanya khamir tetapi ada juga beberapa jenis bakteri lain.
Ragi tape yang digunakan sebagai inokulum mengandung jumlah total mikroba sebanyak 1,6 x 107 CFU/gram. Adapun isolat-isolat yang diperoleh dari ragi tersebut terdiri atas 4 macam isolat mikroba, yaitu dua isolat kapang dari genus Rhizopus dan dua isolat khamir yaitu satu dari genus Saccharomyces dan satu dari genus Schizosaccharomyces (Nur. 2008)
Sesuai dengan kandungan mikroba yang terdapat pada ragi tersebut, maka peranan mikroorganisme dalam proses fermentasi dibagi menjadi dua berdasarkan tahap fermentasi, yaitu:
1. Tahap I
Selama proses fermentasi kapang akan mengubah pati menjadi gula sederhana. Kapang menghasilkan enzim-enzim α-amilase, β-amilase dan glukoamilase,
2. Tahap II
Setelah terbentuk gula maka khamir akan mengubah gula menjadi alcohol, karbondioaksida dan senyawa lain. Khamir ini akan menghasilkan enzim invertase, zimase, karboksilase, maltase, melibiose, heksokinase, L-laktase, dehidrogenase, glukose-6-fosfat dehidrogenase dan alkohol dehidrogenase.
Pada roti, Ragi ini akan bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori - pori.
Ragi untuk tempe berbeda dengan dari untuk roti dan untuk tapai. Ragi yang digunakan disini merupakan jenis kapang atau jamur yang bias membentuk benang-benang halus. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas.
Ada 2 jenis ragi yang ada dipasaran yaitu:
1. Ragi kering. Jenis ragi kering ini ada yang berbentuk butiran kecil - kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus. Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecokelatan ini umumnya digunakan dalam pembuatan roti. Lain halnya dengan ragi kering jauh lebih praktis dalam penggunaannya. Aroma yang dihasilkannya pun tidak terlalu cocok karena memang khusus untuk pembuatan roti. Dalam penggunaannya, hampir semua orang lebih suka menggunakannya karena tinggal dicampur dengan adonan. Ragi roti bisa diperoleh dipasar tradisional, swalayan, ataupun toko bahan kue. Ragi kering yang terbentuk butiran dan bubuk ini bisa membuat adonan roti menjadi mengembang, empuk dan mulur. Untuk pemakaiannya, ragi kering bentuknya butiran harus dicampur dengan air hangat dan gula agar terbentuk 'adonan biang' sebelum dicampur dengan adonan tepung. Sedangkan ragi kering yang bentuknya butiran halus atau ragi instan, cara pemakaiannya bisa langsung dicampur dalam adonan tepung, gula, air dan bahan lainnya.
2. Ragi Padat. Sedangkan ragi padat yang bentuknya bulat pipih, sering digunakan dalam pembuatan tapai sehingga banyak orang menyebutnya dengan ragi tapai. Ragi ini dibuat dari tepung beras, bawang putih dan kayu manis yang diaduk hingga halus, lalu disimpan dalam tempat yang gelap selama beberapa hari hingga terjadi proses fermentasi. Setelah tumbuh jamur yang berwarna putih susu kemudian ragi ini dijemur kembali hingga benar - benar kering. Ragi padat memiliki aroma yang sangat tajam dengan aroma alkohol yang sangat khas. Ragi tapai banyak dijumpai dipasar tradisional bagian rempah atau bumbu dapur. Ragi padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya. Ragi padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya.
Dengan memperhatikan aktivitas yeast yang sangat reaktif dan beragam terhadap bahan makanan, maka dapat dikatakan yeast mempunyai potensi yang besar selain sebagai agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang sangat signifikan baik dalam rasa, aroma maupun tekstur dari pangan tersebut. Seperti kita lihat selain pada pembuatan roti dan minuman yang beraroma alkohol, atau dari sayur dan buah fermentasi secara umum pemanfaatan yeast dalam mengembangkan produk pangan dapat diketahui seperti di bawah ini :
a. Susu dan produk olahannya
Produk Yeast spesies
Susu segar, pasteurisasi Rhodotorula spp., Candida famata, C. diffluens, C. curvata, Kluyveromyces marxianus, Cryptococcus flavus.
Mentega Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata, C. diffluens, C. lipolytica, Cryptococcus laurentii.
Yogurt Kluyveromyces marxianus, Candida famata,

Debaryomyces hansenii, Saccharomyces cerevisiae,
Hansenula anomala.
Keju Cottage dan segar Kluyveromyces marxianus, C. lipolytica, Candida famata

dan Candida yang lain, Debaryomyces hansenii,
Cryptococcus laurentii, Sporobolmyces roseus.
Keju lunak dimatangkan

dengan jamur (mold) Kluyveromyces marxianus, Candida famata, Candida

lipolytica, Pichia membranafaciens, P. fermentans,
Debaryomyces hansenii, Saccharomyces cerevisiae,
Zigosaccharomyces rouxii.
b. Daging dan produk olahannya
Produk Yeast spesies
Daging segar merah dan unggas Candida spp., Rhodotorula spp., Debaryomyces spp., Trichosporon (jarang diteliti).
Daging Domba beku Cryptococcus laurentii, Candida zeylanoides,
Trichosporon pullulans.
Daging kalkun beku Cryptococcus laurentii, Candida zeylanoides.
Daging potong atau cincang Candida lipolytica, C. zeylanoides, C. lambica, C. sake, Cryptococcus laurentii, Debaryomyces hansenii, Pichia membranaefaciens.
Daging yang diolah (sosis, ham) Debaryomyces hansenii, Candida spp., Rhodotorula spp.
Sumber: http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/27/morfologi-kapang-dan-khamir/
B. Bahan Pengembang Kimiawi
Zat pengembang adonan merupakan zat kimia yang akan terurai dengan menghasilkan gas dalam adonan roti. Pada saat kue atau roti dipanaskan dalam oven, zat ini akan menghasilkan gelembung gas karbon dioksida. Gelembung gas karbondioksida bersama udara dan uap air membuat kue atau roti mengembang dengan struktur berpori-pori.
Contoh zat pengembang adalah soda kue atau Natrium bikarbonat (NaHCO3), garam asam K–Tartrat, Na—Aluminium sulfat, glukanolakton, serta garam fosfat. Tepung soda kue merupakan bahan pengembang adonan yang umum digunakan. Bahan ini terdiri dari NaHCO3 dan tepung. Soda kue terdiri dari dua macam yaitu soda kue aktifitas cepat dan aktifitas lambat. Perbedaannya terletak pada kemudahan pelarutan komponen asam atau pembentukan asam dalam air. Soda kue aktifitas cepat terbuat dari dua macam asam yaitu asam tartrat dan garam asam K-tartrat yang mudah larut dalam air dingin, karena itu kecepatan pelepasan CO2 lebih cepat.
Reaksi soda kue aktifitas cepat adalah:
H2O + 2 NaHCO3 + H2C4N4O6 ——————> Na2C4H4O6 + 2CO2 + 2H2O
Asam tartrat Natrium tartrat
Soda kue aktifitas lambat mengandung Ca(HPO4) 2. H2O dan Na2SO4. Al2(SO4)3. Garam Ca(HPO4)2H2O tidak begitu larut dalam air dingin sehingga kecepatan pelepasan CO2 juga rendah (Rezza.2009).
Baik baking soda ataupun baking powder adalah bahan pengembang yang ditambahkan ke dalam adonan kue sebelum dimasak untuk menghasilkan gas karbon dioksida yang dapat mengembangkan kue. Baking powder mengandung baking soda, tetapi kedua bahan tersebut digunakan dalam kondisi yang berbeda.
Mungkin banyak yang bingung antara baking powder dengan soda kue. Dan kadang ada yang bilang keduanya sama-sama antara fungsi dan kegunaannya. Akan tetapi menurut kami jelas sangat sangat berbeda. Hal ini terlihat dari fisikya jika kita membeli bahan kue tersebut. Perbedaan yang mencolok jika kita raba (baking powder) halus seperti tepung terigu, sedangkan (soda kue ) agak sedikit ada butiran kecil. Dari bau yang dihasilkan juga kentara apabila kedua bahan tersebut di gunakan untuk bahan kue. Jika terlalu banyak baking powder maka kue akan mekar sekali, dan apabila terlalu banyak soda kue bau yang dihasilkan sedikit agak menyengat, dan rasanya (soda kue) kebanyakan akan terasa sedikit pahit.
1. Baking powder
Baking powder adalah bahan pengembang (leavening agent) yang terdiri dari campuran sodium bicarbonat, satu atau lebih bahan pengembang lainnya seperti sodium aluminium fosfat atau monocalcium fosfat serta bahan yang bersifat inert seperti pati. Bahan yang bersifat inert ini ditambahkan pada campuran tersebut untuk menjaga komponen- komponen campuran tersebut tidak terpisah secara fisik serta meminimalkan terjadinya reaksi yang premature. Proses atau sumber bahan yang digunakan untuk menghasilkan baking powder dari segi kehalalannya aman. Baking powder tidak hanya terdiri dari sodium karbonat saja, tetapi di dalamnya terdapat juga bahan pengasam (krim tartar) dan bahan pengering (biasanya pati) (Anonim. 2009).
Kebanyakan komersial bubuk baking powder tersedia terdiri dari komponen basa (biasanya baking soda), satu atau lebih asam garam, dan inert pati (tepung jagung dalam banyak kasus, meskipun tepung kentang juga dapat digunakan). Baking soda adalah sumber karbon dioksida, dan reaksi asam-basa lebih akurat digambarkan sebagai dekomposisi diaktifkan asam soda kue, yang dapat secara umum digambarkan sebagai
NaHCO3 + H+ → Na+ + CO2 + H2O
Inert pati yang memiliki beberapa fungsi dalam baking powder. Terutama digunakan untuk menyerap kelembaban, dan dengan demikian memperpanjang hidup dengan menjaga rak serbuk-serbuk alkali dan asam komponen dari reaksi prematur.

Ada dua jenis baking powder yang tersedia antara lain:
a. single-acting baking powder. Single-acting baking powder akan bersifat aktif jika dicampur dengan air dan bereaksi hanya dalam satu tahap saja, Single-acting baking powder yang biasa disebut baking powder saja diaktifkan oleh cairan adonan, jadi adonan dengan bahan ini harus segera dipanggang sesudah pengadukan/pencampuran/mixing.
b. Double-acting powders atau biasa disingkat BPDA (baking powder double action) bereaksi dalam dua tahap dan dapat bertahan beberapa saat (menunggu giliran) sebelum dipanggang. Reaksi pertama adalah ketika baking powder ditambahkan ke adonan dan menjadi terbasahi. Asam bereaksi dengan soda menghasilkan gas karbondioksida. Reaksi ke dua terjadi saat adonan diletakkan di dalam oven. Sel-sel gas mengembang dan menyebabkan adonan naik. Karena reaksi yang terjadi ada 2 tahap itulah adonan bisa mengantri di luar oven selama kurang lebih 15-20 menit tanpa kehilangan daya kembangnya.
2. Baking Soda
Baking soda bernama kimia natrium/sodium bicarbonate (NaHCO3). Ketika baking soda dicampur dengan air atau bahan yang bersifat asam (misal: yogurt, coklat, madu, buttermilk, dll), maka akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan gelembung gas karbon dioksida yang bertambah banyak ketika kue dioven sehingga pada akhirnya kue mengembang dengan sangat baik karena membuat jutaan gelembung gas karbon dioksida yang masing-masing berukuran kecil. Gekembung-gelembung gas tersebut dilepas dalam adonan yang masih basah yang kemudian memuai karena panas oven dan setelah adonan mengeras gelembung-gelembung itu terperangkap ditempat masing-masing. Akibatnya sesuai dengan harapan kita mendapatkan cake yang seperti spons yang ringan (Anonim 2009).
Baking soda adalah basa, dia menimbulkan efek rasa sedikit pahit kecuali dipertemukan dengan suasana asam dari bahan lain, seperti buttermilk. Baking soda biasanya dipakai dalam resep kue kering. Untuk kue kering, soda kue memberikan efek rasa kering, rasa garing dan renyah pada cookies/kue kering.
Apakah baking soda bisa diganti dengan baking powder (atau sebaliknya)?
Jika tidak tersedia baking soda, maka baking powder bisa digunakan sebagai penggantinya, akan tetapi kita akan memerlukan baking powder dalam jumlah yang lebih banyak dan hal tersebut bisa mempengaruhi rasa. Sebaliknya, jika dalam resep makanan di sebutkan menggunakan baking powder, maka tidak dapat diganti dengan baking soda. Kenapa demikian? karena pada baking soda tidak mengandung bahan pengasam sehingga jika dipaksakan, maka kue yang kita buat tidak akan mengembang. Namun jangan terlalu khawatir, kita bisa membuat baking powder sendiri jika kita mempunyai baking soda dan krim tartar. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan mencampurkan 2 bagian krim tartar dengan 1 bagian baking soda (Anonim. 2009).
Terkadang kita juga mendapati resep makanan yang menggunakan baking soda maupun baking powder, sehingga kalo resepnya memakai baking powder dan baking soda maka yang lebih bekerja sebagai bahan pengembang adalah baking powdernya. Baking soda ditambahkan untuk menetralkan asam dalam resep dan menambah lembut dan juga sedikit mengembangkan. Dan dipastikan baking powder atau baking soda ini homogen dalam adonan, dengan cara diayak atau dicampurkan dengan bahan kering yang lain. Biasanya diayak bersama-sama dengan terigu. Terlalu banyak menambahkan baking powder menimbulkan rasa pahit, kue mengembang dengan cepat tapi kemudian kempes. Gelembung udara dalam adonan membesar dan pecah, mengakibatkan kue kempes. Akan tetapi Bila baking powder terlalu sedikit, volume kue kecil, tidak mengembang dan padat).
3. Cream of Tartar
Cream of tartar dalah bahan yang digunakan untuk mengatur keasaman dalam bahan pengembang Cream of tartar merupakan garam potassium (kalium) dari asam tartaric, yang berbentuk kristal atau powder, sehingga memiliki nama kimia sebagai potassium tartaric acid, atau potassium hydrogen tartrate dan potassium bitartrate. Berfungsi untuk mengeluarkan gas karbon dioksida sehingga menghasilkan volume roti yang baik. Selain itu memiliki fungsi untuk mengatur “taste” pada icing sugar, digunakan pada produk-produk baking, crackers. Dari segi kehalalannya, bahan ini dapat berasal dari pembuatan minuman beralkohol yang kemudian direaksikan dengan potassium. Membantu mengeluarkan gas di dalam adonan cake sehingga cake lebih mengembang. biasanya digunakan saat mengocok putih telur agar lebih kaku. kandunganya merupakan garam potassium (kalium) dan asam tartaric.
4. VX
Bahan tambahan pangan lain yang digunakan dalam pembuatan kue adalah VX. Kandungan atau komposisi VX adalah sodium bicarbonat, sodium acid pirofosfat dan bahan pengisi seperti pati jagung. Bentuknya berbeda dengan TBM, SP dan Ovalet yaitu berbentuk serbuk putih. Jika ditinjau dari komposisi yang dikandungnya maka VX berfungsi sebagai pengembang bukan sebagai pelembut sebagaimana klaim yang ada pada kemasannya. Jika ditinjau dari komposisi bahan yang dikandungnya, maka dari segi kehalalannya produk ini aman.


Data Penggunaan Jenis Pengembang dalam Jajanan di Sekolah Dasar
Nama Sekolah Dasar Jenis Jajanan/Kue Jenis Pengembang
SD Negeri 1 dan 2 Malengkeri 1. Donat

2. Panada


3. Crepes
4. Onde-Onde Jawa 1. Ragi Instan(Fermipan)
2. Ragi Instan(Fermipan)
3. Baking Powder
4. Cream Of Tartar
SD Negeri 1 dan 2 Parangtambung 1. Berbagai Jenis Roti

2. Bagea
3. Bolu mangkok
4. Bolu Gula Merah
5. Bakpia 1. Ragi Instan(Fermipan)
2. Baking Soda
3. Baking powder
4. Cream of Tartar
5. Baking Soda
SD INPRES Hartako 1. Panada

2. Apang

3. Donat


4. Bakwan 1. Ragi instan(Fermipan)
2. Ragi instan(Fermipan)
3. Ragi Instan(Fermipan)
4. Cream of Tartar

Dari data di atas terlihat bahwa para produsen dari jajanan yang ada di tiga sekolah dasar pemakaian pengembang untuk masing-masing kue yang dibuat sudah benar, produsen sudah tau membedakan kue mana yang seharusnya memakai ragi, baking powder, baking soda dan cream of tartar atau nama yang lazim untuk masyarakat awam di Makassar yaitu potasa dan kita sebagai warga kimia mengenalnya sebagai potassium tartaric acid, atau potassium hydrogen tartrate dan potassium bitartrate. Walaupun demikian, untuk mengorek informasi dari para produsen tersebut tidaklah muda. Mereka seakan-akan takut memberi komentar/keterangan mengenai bahan pengembang yang mereka gunakan, ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat sebagian mereka menganggap bahan pengembang juga mengandung zat-zat yang membahayakan seperti misalnya formalin yang terkadang ditambahkan dalam pembuatan makanan, padahal bahan-bahan ini bukanlah zat beracun kecuali dalam mie instan, seperti yang kita ketahui bahan pengembang merupakan salah satu contoh dari zat aditif yang sengaja ditambahkan pada waktu pengolahan makanan. Dalam mie instan digunakan bahan pengembang natrium tripolifosfat. Dengan digunakannya bahan pengembang yang mengandung natrium ini maka akan menambah kadar natrium yang terdapat dalam mie instan. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Prinsip dari bahan pengembang seperti ragi, baking soda, baking powder, cream of tartar, dan VX yang cukup lazim digunakan oleh masyarakat dalam membuat kue seperti roti, cokies atau cake adalah adanya gas karbondioksida yang terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang dihasilkan semakin lama akan semakin banyak.
2. Pengembang pada makanan dibedakan menjadi dua macam yaitu
a. Bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi roti, ragi tape, dan ragi tempe.
b. Bahan pengembang kimiawi misalnya baking soda, baking powder yang terbagi menjadi dua yaitu single-acting baking powder dan Double-acting powders, cream of tartar, dan VX.
B. Saran
Untuk para pembaca yang telah membaca makalah kami diharapkan nantinya dapat menggunakan bahan pengembang dengan benar sesuai dengan bahan-bahan yang terkandung dalam adonan agar kue yang dihasilkan sesuai yang diinginkan tidak timbul rasa pahit ataupun kue yang volumenya kecil dan padat.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Waspadai Bahan Pembuat Kue. Online (Http://forumhalal.wordpress.com/2008/08/01/waspadai-bahan-pembuat-kue/, diakses tanggal 17 Desember 2009).

Anonim. 2009. Apa Itu Ragi?. Online (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.yeastgenome.org/VL-what are yeast.html&ei=kqYnS8SHLs2L, diakses tanggal 17 Desember 2009).

Anonim. 2009. Lebih Jauh Lagi tentang Ragi. Online (http://www.femina-online.com/kuliner/tips_detail.asp?id=16&views=28, diakses tanggal 17 Desember 2009).

Anonim. 2009. Pengetahuan Bahan Makanan. Online (http://phitry-kawaii.blogspot.com/2009/11/pengetahuan-bahan-makanan.html, diakses tanggal 17 Desember 2009).

Hasanah. 2009. Morfolgi Kapang dan Khamir. Online (http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/27/morfologi-kapang-dan-khamir/, diakses tanggal 21 Desember 2009).

Ilmi, Miftahul. 2009. Ragi Tidak Sama dengan Khamir. Online (http://milmi.staff.ugm.ac.id/?p=117, diakses tanggal 19 Desember 2009).

Maharani, Rezza Dwi. 2009. Zat Pengembang Adonan. Online (http://cha004.wordpress.com/2009/11/17/zat-pengembang-adonan/, diakses tanggal 21 Desember 2009).

Natalie. 2009. Baking Soda VS Baking Powder. Online (http://n4tali3.multiply.com/journal/item/9/BAKING_SODA_VS_BAKING_POWDER, diakses tanggal 23 Desember 2009).

Winarno. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: UI-Press.


DAFTAR BACAAN

Anonim. 2009. Bahan Pengembang. Online(http://pagiph.tripod.com/artikel5.
Htm, diakses tanggal 17 Desember 2009).

Anonim. 2009. Mengenal Ragi dan Fungsinya. Online (http://www.lautan
Indonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/mengenal-ragi-dan-fungsinya, diakses tanggal 21 Desember 2009).

Anonim. 2009. Perbedaan Baking Powder dengan Soda Kue. Online (http://www.kuebasah.com/perbedaan-baking-powder-dengan-soda-kue.html, diakses tanggal 23 Desember 2009).

Anonim. 2009. Tentang Ragi dan Cake Emulsifier. Online (http://www.halalguide.info/2009/03/06/tentang-ragi-dan-cake-emulsifier/, diakses tanggal 20 Desember 2009).

Sekarsari. 2009. Beda antara Baking Powder dan Baking Soda. Online(http://sekarsari.multiply.com/journal/item/20/Beda_antara_baking_powder_baking_soda, diakses tanggal 23 Desember 2009).

5 komentar:

fazza mengatakan...

waaaahhh, makasih ya mbak, syukran jazakillah khairan... ni info q cari2 dah lama bgt. btw silahkan kunjungi blog sederhanaq di

http://duniainikecil.wordpress.com/

isinya bot chemz juga... btw nama qt sama lho,

orewa mifta nur rahmat,salam kenal ya,,, add d fb dunk

mifta's blog mengatakan...

oh sama-sama..... nama FBnya km apa? klo sy "nuklir mifta" add yah...

Unknown mengatakan...

Assmlkm,
Dear mita, saya ingin menanyakan sumber nuri andarwulan, 2009. kok tidak ada di daftar pustaatau bacaan ya?

coz mengatakan...

untuk layanan skripsi gratis silahkan dowload di blogku.. gratissssssss

mifta's blog mengatakan...

@risma:maaf baru sempat balas komenx......klo tidak tercantum itu kesalahan teknis pembuatan daftar pustaka...mungkin z lupa memasukkannya....xixixixi...maaf atas kekurangannya............
@coz:makasi banyak infonya